Realisasi APBD-P 2016 Terdampak Raihan Pajak BBM
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, penurunan raihan pajak Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi salah satu pemicu menurunnya realisasi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun anggaran 2016. Penurunan pajak merupakan dampak penurunan konsumsi BBM di Ibukota.
Yang turun itu dari bahan bakar minyak. Artinya apa? Konsumsi bbm kita itu turun. Apa artinya ini ? Warga Jakarta lebih suka menggunakan transportasi umum
Meski
demikian, Djarot mengaku senang dengan penurunan pajak BBM tersebut. Pasalnya, penurunan pajak BBM, menjadi bukti semakin banyak warga Jakarta menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi untuk beraktivitas."Yang turun itu dari bahan bakar minyak. Artinya apa? Konsumsi bbm kita itu turun. Apa artinya ini ? Warga Jakarta lebih suka menggunakan transportasi umum," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/10).
Paripurna Kedua Raperda APBD Perubahan DigelarPerlu diketahui, nilai APBD Perubahan tahun anggaran 2016 Provinsi DKI Jakarta mencapai Rp 62,91 triliun. Nilai tersebut menurun sebesar Rp 4,25 triliun bila dibandingkan APBD tahun anggaran 2016 yang mencapai Rp 67,16 triliun.
Lebih lanjut, kata Djarot, penurunan nilai APBD Perubahan tahun anggaran 2016 itu tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab, penurunan yang terjadi tidak akan mengganggu sejumlah program strategis, seperti normalisasi dan pembangunana rumah susun (rusun) yang sedang digarap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Enggak, enggak ada kaitannya dengan pengerjaan normalisasi dan pembangunan rusun," tandasnya.